MASOHI,POJOKMALUKU.COM – Pasangan Calon Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa – Abdullah Fanath mengklaim peroleh suara mayoritas di wilayah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Selisih perolehan suara dia dan pasangannya Abdullah Fanath bakal berada jauh diatas dua Paslon lainnya.
“Hasil tidak mungkin mengkhianati proses. Masyarakat di bawah saat ini merindukan pemimpin baru. Pemimpin yang mampu membawa Maluku ke arah yang lebih baik. Dan mayoritas masyarakat di Maluku Tengah meyakini bahwa harapan itu hanya bisa diwujudkan oleh Paslon LAWAMENA,” tandas Lewerissa kepada pers usai kampanye Akbar Paslon LAWAMENA di lapangan NUNUSAKU, Negeri Soahuku Kecamatan Amahai, Rabu (20/11/2024).
Provinsi Maluku terkhusus Kabupaten Maluku Tengah katanya memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah yang sejatinya dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah secara maksimal.
Sayangnya, fakta yang terjadi malah sebaliknya. SDA yang melimpah justru berimplikasi negatif. Provinsi Maluku malah didaulat sebagai Provinsi dengan indeks kemiskinan tertinggi di Indonesia.
Fakta ini menurutnya, menjadi pemantik keinginan masyarakat untuk adanya Pimpinan Eksekutif (Gubernur) yang baru. Gubernur yang mampu mengoptimalkan pengelolaan SDA untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Masyarakat saat ini mengharapkan Gubernur baru yang visioner yang mampu bekerja untuk membawa perubahan daerah dan mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Terpisah, Juru Kampanye (Jurkam) Paslon LAWAMENA, Sam Latuconsina dalam orasi politiknya pada kampanye Akbar LAWAMENA mengingatkan Masyarakat Maluku secara umum dan Kabupaten Maluku Tengah untuk memilih Gubernur yang memiliki rekam jejak yang positif, memiliki Kapasitas dan Kapabilitas yang mumpuni, serta memiliki jaringan kuat dengan pemerintah pusat.
“Jangan pilih pemimpin yang cuma bisa menyanyi. Pilih pemimpin yang punya kemampuan dan memiliki rekam jejak yang baik,” pesan Sam Latuconsina.
“Calon Gubernur itu harus memenuhi tiga syarat mutlak. Harus cerdas, punya rekam jejak kepemimpinan yang baik, dan, memiliki jaringan yang kuat dengan pemerintah pusat,” timpalnya.
Latuconsina dalam orasinya saat itu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena menjadi bagian dari tim pemenangan Calon Gubernur yang salah pada lima tahun lalu.
Salah, karena Gubernur dimaksud tidak mampu mewujudkan amanah rakyat. Sebaliknya, Provinsi Maluku malah masuk kategori provinsi termiskin di Indonesia.
“Kali ini, jangan salah pilih lagi. Jangan pilih yang sudah gagal mengelola daerah,” pesannya. (PM-07)
Discussion about this post