AMBON,POJOKMALUKU.COM – Anak-anakku di seluruh penjuru Maluku yang kucintai. Izinkan seorang ayah negeri menuliskan sepenggal surat cinta untuk kalian, anak-anak matahari yang tumbuh di tanah berkat ini. Maluku bukan sekadar gugusan pulau, bukan hanya hamparan laut biru dan gunung hijau yang menjulang, tetapi ia adalah rumah kita bersama. Rumah yang hanya bisa kokoh berdiri bila kita jaga dengan cinta dan persaudaraan.
Aku ingin kalian tahu, sejarah pernah menitipkan luka di tanah ini. Tahun 1999 adalah tahun yang getir, tahun di mana api kebencian membakar rumah-rumah kita, dan air mata menenggelamkan senyum-senyum anak negeri. Luka itu nyata, pahitnya masih terasa hingga kini. Tetapi dari kepedihan itu, kita belajar: bahwa tidak ada perang yang lebih mulia daripada damai, dan tidak ada harta yang lebih berharga daripada persaudaraan.
Anak-anakku, jangan pernah biarkan api itu kembali menyala. Jangan wariskan luka kepada generasi setelah mu. Wariskanlah cinta, wariskanlah persaudaraan, wariskanlah Maluku yang teduh dan sejahtera.
Ingatlah, kita adalah orang basudara. Apa pun agama, suku, atau kampungmu, darahmu tetap mengalir dalam nadi Maluku. Bila satu terluka, semua ikut merasakan. Bila satu bahagia, seluruh negeri ikut tersenyum.
Maka jagalah negeri ini sebagaimana engkau menjaga rumahmu sendiri. Rawatlah persaudaraan, genggam erat tangan sesamamu, dan jadikan damai sebagai jalan hidupmu.
Anak-anakku tercinta,
Inilah surat cintaku untuk kalian: cintailah Maluku dengan hati yang tulus, karena Maluku adalah cinta terbesar yang kita miliki bersama.
Ambon, Jumat, 22 Agustus 2025
Dengan penuh kasih,
H. Abdullah Vanath, S.Sos.
Wakil Gubernur Maluku
Discussion about this post