AMBON,POJOKMALUKU.COM – Kecelakaan lalu lintas terjadi di atas Jembatan Merah Putih (JMP) Kota Ambon pada Kamis malam (4/9/2025) sekitar pukul 23.50 WIT.
Sebuah truk bermuatan aspal dengan nomor polisi DE 8862 MU, yang melaju dari arah Poka menuju lokasi proyek pengaspalan di Jalan pardies tengah, tiba-tiba tidak kuat menanjak dan akhirnya gelondor mundur di tanjakan jembatan JMP.
Truk bermuatan berat itu kemudian dihantam dari belakang oleh sebuah mobil Toyota Fortuner bernomor polisi DE 1520 AJ yang berada tepat di belakangnya. Benturan keras tak terelakkan dan menyebabkan bagian depan kiri Fortuner mengalami kerusakan parah. Beruntung, dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa,namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
Seorang saksi mata di lokasi, mengaku sempat panik saat menyaksikan kejadian itu.
“Untung saja yang di belakang truk itu mobil Fortuner, bukan motor. Kalau motor pasti sudah habis dilindas,” ujarnya.
Pernyataan itu menegaskan betapa fatalnya peristiwa tersebut bila kendaraan yang berada di belakang truk adalah roda dua.
Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas di atas JMP sempat mengalami gangguan. Banyak pengendara yang melintas memilih melambat di tambah lagi sebagian warga bahkan berhenti untuk mengabadikan foto serta video kejadian, sehingga menambah kepadatan arus kendaraan.
Sekitar 30 menit setelah kejadian, dua personel Satuan Lalu Lintas Polda Maluku tiba di lokasi untuk mengatur arus kendaraan sekaligus membubarkan kerumunan warga yang menonton.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi kedua kendaraan masih berlangsung, Truk bermuatan aspal itu tampak sulit dievakuasi karena bobot muatan yang cukup berat, dengan bantuan mobil trailer.
Sopir truk yang ditemui di lokasi mengaku bahwa kecelakaan terjadi akibat kendaraannya tidak kuat menanjak.
“Oto (Mobil) tiba-tiba seng (tidak) kuat naik tanjakan akhirnya Beta (Saya) tidak bisa kendalikan,” ungkapnya.
Ia mengakui muatan aspal yang dibawa menuju ke proyek pengaspalan jalan di kawasan Perdeis Tengah kota Ambon.
Diketahui, Informasi yang dihimpun, truk dan proyek tersebut dimiliki oleh seorang pengusaha ternama di Kota Ambon yang dikenal dengan sapaan Bos Teli Nio, sebab namanya jadi perbincangan warga di tempat kejadian perkara (TKP).(PM-02)













Discussion about this post