MASOHI,POJOKMALUKU.COM – Aliansi Anak Tani dan Nelayan Pulau Seram (ATANSER) nyatakan sikap tegas menolak segala bentuk fitnah dan provokasi yang dialamatkan kepada PT Nusaina Group dan mantan HRD Alhidayat Wajo.
Sikap resmi itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum ATANSER, Rudy Rumagia, bersama Sekretaris Jenderal, Agus IE,kepada wartawan di pulau Seram, Senin (29/9/2025).
ATANSER menilai, tuduhan yang selama ini beredar lebih banyak bernuansa politis ketimbang fakta hukum. Pihak-pihak tertentu disebut sengaja menggiring opini publik untuk melemahkan perusahaan dan menjatuhkan figur Alhidayat Wajo, meski realitas di lapangan menunjukkan kontribusi besar bagi masyarakat Pulau Seram.
Dikatakan, Sejak beroperasi, PT Nusaina Group terbukti menyerap ribuan tenaga kerja lokal, mengurangi angka pengangguran, serta menyalurkan dana kemitraan dan bagi hasil kepada masyarakat adat sesuai mekanisme resmi.
Tidak hanya itu, perusahaan juga menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) seperti pembangunan infrastruktur desa, bantuan pendidikan, hingga layanan kesehatan.
Isu pencemaran lingkungan dan perusakan hutan yang sering dilemparkan ke publik dinilai hanya sebatas opini tanpa bukti kuat. Lembaga resmi, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup Maluku Tengah hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah turun langsung meninjau lapangan dan tidak menemukan pelanggaran serius.

“Begitu pula soal sengketa lahan adat. Kami menilai, masalah tersebut lebih banyak dipicu dinamika internal masyarakat adat dalam pembagian hak ulayat, bukan kesalahan perusahaan. PT Nusaina justru disebut telah menjalankan prosedur administrasi sesuai aturan negara,”tegasnya.
Sementara itu, figur Alhidayat Wajo yang kerap menjadi sasaran kampanye negatif dinilai justru selama ini memiliki rekam jejak baik. Ia dikenal dekat dengan masyarakat, selalu membuka ruang dialog, dan membangun pola kemitraan yang menguntungkan banyak pihak.
“Untuk itu kami, menilai serangan terhadap dirinya hanya bentuk upaya menjatuhkan tokoh muda yang peduli pada masyarakat,”jelas Rumagia.
Menurutnya, fitnah dan provokasi yang terus dipelintir bukan hanya merugikan perusahaan, tetapi juga menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat tani dan nelayan Seram. Kondisi ini berpotensi menghambat pembangunan, memperlambat perputaran ekonomi lokal, sekaligus menciptakan konflik horizontal.
“Kami berdiri tegak membela PT Nusaina Group dan Alhidayat Wajo. Fitnah tidak akan menyejahterakan rakyat, hanya kerja nyata yang sudah terbukti memberi manfaat. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas Rudy Rumagia.
“Masyarakat harus sadar, provokasi tidak memberi apa-apa, sementara Nusaina sudah memberi lapangan kerja, dana bagi hasil, dan kontribusi nyata. Kami akan terus mengawal agar perusahaan ini konsisten berpihak pada rakyat,”tambah Sekjen ATANSER Agus IE.(PM-07)

Discussion about this post