PIRU,POJOKMALUKU.COM – Warga Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), kini hidup dalam keterisolasian total setelah jembatan satu-satunya yang menghubungkan lima desa di wilayah itu putus diterjang hujan deras sejak Jumat (24/10/2025). Namun, ironisnya, Pemerintah Kabupaten SBB justru memilih diam seribu bahasa.
Bagi masyarakat Inamosol, jembatan itu bukan sekadar bangunan kayu dan besi tetapi nadi kehidupan. Dari sanalah mereka mengangkut hasil kebun, menjual panen ke pasar Waimital, hingga mengakses sekolah dan fasilitas kesehatan. Kini, semua lumpuh. Aktivitas ekonomi mati, anak-anak tak bisa bersekolah, dan hasil bumi membusuk di rumah.

“Sudah lima hari kami tidak bisa menyeberang. Hasil kebun busuk di rumah karena tidak bisa dibawa ke pasar,” keluh salah satu warga Inamosol saat ditemui media ini, Rabu (29/10/2025).
Namun keluhan itu seolah tak berarti apa-apa bagi Pemerintah Daerah. Ketika media mencoba meminta tanggapan dari para pejabat di sela acara pelantikan MUI Kabupaten SBB, tak satu pun yang memberi jawaban pasti. Seolah-olah derita ribuan warga di pedalaman hanyalah angin lalu.
Hingga berita ini diturunkan, tak ada tanda-tanda perbaikan jembatan ataupun upaya darurat membuka akses alternatif. Pemerintah Kabupaten SBB tampak lebih sibuk dengan seremoni dan agenda politik ketimbang menunaikan tanggung jawab terhadap rakyat yang kini terjebak dalam keterisolasian.
“Seakan tak punya hati. Pemerintah hanya diam sementara rakyatnya terisolasi dan mungkin sedang kelaparan,” kecam Saman Amirudin Patty, tokoh pemuda Desa Latu, dengan nada getir.
Fakta di lapangan menunjukkan, sekitar lima desa di Inamosol kini benar-benar terputus dari dunia luar. ratusan kepala keluarga bertahan dengan stok makanan seadanya. Tidak ada kendaraan yang bisa melintas, sementara jembatan darurat pun belum dibuat.
Keterlambatan dan sikap acuh Pemerintah SBB menjadi tamparan keras bagi wajah birokrasi daerah. Di saat warga pedalaman berjuang menghadapi alam dan lapar, para penguasa di kota justru seakan menutup mata. Apakah rakyat Inamosol harus menunggu korban jiwa baru pemerintah mau turun tangan?.(PM-04)













Discussion about this post