LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Kehadiran Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun (MTH) dan Viali Rahantoknam (VR) menepis politik identitas berupa isu agama yang sengaja dibangun oleh kelompok tertentu guna melemahkan elektoral pasangan dengan jargon politik MTH-VR itu.
Seperti diketahui, dalam sebulan terakhir politik identitas sengaja dihembuskan kelompok tertentu jelang Pilkada Malra. Berseliweran di media sosial, isu yang menyudutkan pasangan MTH-VR. Mirisnya, isu yang sengaja dibangun terkesan menyudutkan golongan tertentu.
Dihadapan masa pendukung MTH-VR, Tim Pemenangan menepis informasi yang beredar.
Ketua Umum Tim Pemenangan MTH-VR, Stepanus Layanan menegaskan dari sisi pluralisme terlihat keberagaman dari tim pemenangan MTH-VR. Dimana sosok Calon Bupati Malra, Muhammad Thaher Hanubun beragama Islam, Calon Wakil Bupati Malra, beragama Protestan dan dirinya selaku Ketua Tim Pemenangan MTH-VR merupakan penganut agama Katolik.
“Jangan melihat Pak MTH dari golongan apa, atau pak Viali dari golongan mana. Tapi kita mau lihat keberlanjutan pembangunan yang dibuat oleh pasangan MTH-VR nantinya, ” ungkap Layanan di hadapan masa pendukung MTH-VR di Desa Mastur, Kamis (20/9/2024).
Sementara itu, Calon Bupati Malra, Muhammad Thaher Hanubun dihadapan masa pendukungnya, memperkenalkan Tim Pemenangan MTH-VR terdiri dari ketua partai politik yang mayoritas beragama Katolik.
Ia mencontohkan, Ketua Tim Pemenangan MTH-VR adalah Stepanus Layanan yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malra berasal dari Desa Hollat Kecamatan Kei Besar Utara Timur dan beragama Katolik. Adapula, Ketua DPD PAN Kabupaten Malra, Johanis Bosco Rahawarin yang merupakan politisi muda PAN beragama Katolik.
Selain itu, Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Malra, Sebastianus Masreng yang juga beragama Katolik serta, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Malra, Marius Edo Rahail juga politisi yang beragama Katolik.
“Jika ada orang bicara fanatik Katolik, sementara tim pemenangan MTH-VR semuanya rata-rata beragama Katolik. Pak Stepanus Layanan adalah Ketua Dewan Paroki Hollat-Haar. Pak Bosco, Ketua Dewan Stasi Ohoijang. Jadi tidak benar, membawa isu agama dalam politik persaudaraan di Maluku Tenggara,” tandas Hanubun.
Hanubun menegaskan lagi, politik persaudaraan di Kei secara khusus di Maluku Tenggara tak seharusnya menggunakan isu agama. Pasalnya, agama baru hadir tapi ikatan persaudaraan sudah ada sejak zaman leluhur.
“Jadi kalau ada yang bicara agama (politik identitas) itu tidak benar. Agama baru muncul belakangan. Agama baru muncul kemudian orang tua kita ada yang memilih masuk agama Islam, masuk agama Katolik, dan masuk agama Protestan. Jadi isu-isu agama, membuktikan orang tidak mampu berjuang dan bersaing sehat, ” tegas Bapa pembangunan Malra ini.
Sementara itu Calon Wakil Bupati Maluku Tenggara, Carlos Viali Rahantoknam (VR) menegaskan, ia dan Muhammad Thaher Hanubun tidak dapat memberi sesuatu berharga saat ini.
Namun ia menjanjikan dibawah kepemimpinan MTH-VR akan membangun Maluku Tenggara yang lebih hebat.
“Terima kasih banyak buat bapak, mama, adik dan kakak semua yang telah meluangkan waktu. Katong tidak kasih apa-apa (tidak dapat memberi barang). Tapi katong janji akan membangun Maluku Tenggara lebih hebat lagi, ” ucapnya dihadapan masa pendukung MTH-VR di Mastur Raya.
Ia menegaskan, kemenangan sudah di depan mata. Hanya saja, perlu dijaga oleh masa pendukung hingga 27 November 2024, hari pemungutan suara Pilkada Malra.
“Mau menang, mari katong (kita)jaga sama-sama sampai tanggal 27 November 2024 nantinya, ” teriak Viali sembari diiringi yel-yel pasangan calon MTH-VR.
(PM-Dewi)
Discussion about this post