LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Suasana apel akbar di lapangan upacara Kantor Bupati Maluku Tenggara, Senin (11/8/2025), mendadak terasa tegang ketika Bupati Maluku Tenggara, Drs. Hi. M. Thaher Hanubun, mengeluarkan peringatan keras.
Dengan nada tegas, Hanubun mengingatkan para kepala dinas, pimpinan OPD, dan pejabat terkait untuk segera membuat pengakuan jika terlibat dalam praktik kecurangan berupa pembuatan SK bodong dan pengangkatan PPPK siluman pada seleksi tahap dua lalu.
Bupati dua periode itu menegaskan, dirinya telah menerima laporan adanya pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang memiliki dokumen palsu atau masa kerja yang tidak sesuai ketentuan.
Ia bahkan secara khusus menyoroti kasus pengangkatan orang yang tidak pernah tercatat sebagai honorer namun tiba-tiba diangkat menjadi P3K.
“Lebih baik saudara-saudara membuat pengakuan sekarang, sebelum saya menerima bukti-bukti. Kalau saya sudah dapat buktinya, saya bentuk tim investigasi, bukan hanya dari ASN, tapi juga dari luar. Mulai besok, saya akan umumkan siapa yang terlibat. Saya kasih waktu sampai Rabu. Kalau tidak melapor, dianggap benar, dan saya coret,” tegasnya di hadapan ratusan ASN.
Dikesempatan itu juga, Bupati kemudian mengutip ketentuan Pasal 19 dan 20 PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang manajemen P3K, yang mengatur bahwa seleksi pengadaan terdiri dari tahap administrasi dan kompetensi.
Dokumen pelamaran yang tidak benar, seperti SK pengangkatan dan perpanjangan palsu, otomatis dianggap tidak memenuhi syarat administrasi dan bisa berujung pada pembatalan SK pengangkatan.
Ia menegaskan memiliki kewenangan untuk mencoret nama ASN atau P3K yang terbukti melakukan kecurangan.
“Sebaiknya segera mengundurkan diri sebelum diberhentikan dengan tidak hormat,” ujarnya.
Tidak hanya soal integritas rekrutmen P3K, Bupati Thaher juga menyinggung tanggung jawab ASN terhadap fasilitas pendidikan di Maluku Tenggara. Ia mencontohkan pagar sekolah-sekolah seperti SD Mathias, SMP Budi Mulia, SMA Saka, Seminari, dan SMP Theresia sebagai wujud kepedulian bersama.
Dengan bahasa kiasan, ia menyebut perlunya memberi “bedak” warna putih dan hitam dengan sentuhan emas sebagai simbol harapan menuju masa keemasan Maluku Tenggara.
“Maluku Tenggara insya Allah menuju masa keemasan. Kuncinya satu, menyamakan persepsi. Tidak lagi kita berbeda arah, tapi bersatu,” tandasnya.
Menutup amanatnya, Bupati menyampaikan arah kebijakan pembangunan ke depan yang akan lebih menitikberatkan pada pembinaan ekonomi dan UMKM masyarakat, tanpa mengabaikan sektor infrastruktur.
“Saya berharap seluruh ASN dapat bekerja dengan integritas tinggi, saling mendukung, dan memegang teguh tanggung jawab untuk kemajuan daerah,”tutup Bupati (PM-Dewi)













Discussion about this post