AMBON,POJOKMALUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, menyoroti pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan usai mendampingi kunjungan Menteri Kesehatan ke RSUP dr. J. Leimena, Ambon, Jumat (3/10).
Thaher mengapresiasi hadirnya fasilitas operasi jantung di RSUP dr. Leimena yang dinilainya sebagai terobosan besar bagi masyarakat Maluku. “Kami berterima kasih, artinya sudah sangat memudahkan. Untuk jantung ini kami juga sudah siapkan dua dokter yang disekolahkan ke RS Harapan Kita dan RS Hasanuddin,” katanya.
Namun, ia juga mengungkapkan keterbatasan alat kesehatan dan tenaga medis, terutama dokter spesialis, masih menjadi persoalan serius di kabupaten-kabupaten perbatasan, termasuk Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kepulauan Tanimbar, dan Kepulauan Aru.

Menurut Thaher, kebijakan pemerintah pusat kerap tidak tepat sasaran akibat kekeliruan administratif. “Mereka masih menganggap Maluku Tenggara identik dengan Tual, padahal induknya sudah di Langgur. Akibatnya, anggaran dan program sering salah sasaran,” tegasnya.
Ia menjelaskan, Maluku Tenggara memiliki 21 puskesmas, namun sebagian besar tidak memiliki dokter tetap. Selain itu, dua rumah sakit di wilayahnya juga kekurangan tenaga medis. “Kami baru bangun rumah sakit pertama di Elat, tapi saya masih bingung nanti dokternya bagaimana,” ujarnya.
Thaher berharap pemerintah pusat memberi perhatian lebih, tidak hanya pada pembangunan infrastruktur kesehatan, tetapi juga penyediaan tenaga medis yang merata di daerah perbatasan. (PM-02)

Discussion about this post