LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Empat desa dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mengikuti pelatihan pengolahan pangan lokal berbahan dasar sagu dan singkong (embal) yang digelar di Ohoi Ngayub, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara,Senin (13/10/2025).
Keempat desa tersebut yakni Desa Akar, Mapar, Kipia, dan Pronggo yang berada di Distrik Mimika Barat Tengah. Kegiatan ini diikuti 20 peserta, terdiri dari ibu-ibu PKK, kepala desa, dan perangkat kampung, dan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari.
Fransina Waisamon, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Mimika, didampingi staf DPMK Welmina Rumbewas, mengatakan bahwa kehadiran mereka di Ohoi Ngayub bertujuan untuk mengikuti pelatihan dan menerima pengalaman kepada ibu-ibu PKK tentang diversifikasi olahan pangan lokal.
“Kami datang membawa ibu-ibu PKK dari empat kampung di Distrik Mimika Barat Tengah untuk belajar langsung di Ohoi Ngayub, karena daerah ini dikenal sebagai sentra pembuatan embal yang hasilnya bahkan sampai ke Mimika dan wilayah Papua lainnya,” ujar Waisamon.
Ia menjelaskan, alasan memilih Maluku Tenggara sebagai lokasi pembelajaran karena fasilitator kegiatan berasal dari Ohoi Ngayub sendiri.
“Yang memfasilitasi kami adalah orang kampung ini sendiri, sehingga kami merasa disambut dan bisa belajar langsung dari sumbernya,” tambahnya.
Menurut Waisamon, selama ini masyarakat Mimika umumnya hanya mengenal olahan sagu dalam bentuk papeda atau singkong rebus. Melalui pelatihan ini, peserta diajak untuk mengembangkan berbagai olahan pangan lokal agar hasil pertanian di kampung bisa memiliki nilai tambah.
“Kami ingin ibu-ibu belajar bahwa dari singkong bisa dibuat banyak jenis makanan, begitu pula sagu. Ini juga sejalan dengan prioritas program tahun ini yaitu penguatan pangan dan hewani,” jelasnya.
Sebelum kegiatan resmi dibuka, peserta telah diajak ke kebun masyarakat setempat untuk melihat langsung potensi bahan baku dan proses pemilihan singkong yang tepat untuk diolah. Rencananya, bibit singkong unggul yang diambil dari Maluku Tenggara akan dibawa pulang ke Mimika untuk ditanam di empat kampung tersebut.
Sekadar diketahui, Kegiatan pelatihan ini juga menjadi ajang pertukaran pengalaman antar-daerah, sekaligus mempererat hubungan antar komunitas di kawasan timur Indonesia.
Untuk itu. Usai pelatihan, peserta dijadwalkan berkunjung ke sejumlah lokasi wisata di Maluku Tenggara sebelum kembali ke Mimika pada Kamis mendatang.(PM-Dewi)
Discussion about this post