MASOHI,POJOKMALUKU.COM – Management PT Waragonda Mineral Pratama (WMP) terkesan duduk di kursi pesakitan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Maluku Tengah (Malteng) Selasa (19/3/2025).
Betapa tidak, management PT WMP yang hadir dalam RDP yang juga dihadiri kelompok Ormas Gerakan Mahasiswa Haya (Gemah), nyaris tidak sempat mengklarifikasi hingga tuntas pertanyaan -pertanyaan yang dicecar oleh Anggota DPRD maupun kelompok ormas Gemah.
RDP yang dilangsungkan di ruang rapat utama DPRD Malteng sore itu menggambarkan suasana di ruang peradilan.
“Kasihan saja. Masah pihak WMP seolah-olah diadili dalam RDP saat itu. Mereka (management MWP) juga tidak diberi ruang hingga tuntas untuk mengklarifikasi pertanyaan yang di lontarkan hingga tuntas,” nilai salah satu warga Masohi yang juga hadir dan menyaksikan jalannya RDP saat itu.
“Yah minimal kan perusahaan harus diberikan ruang yang cukup untuk mengklarifikasi pertanyaan yang dialamatkan kepada mereka. Rapat saat itu seperti ruang peradilan dimana PT WMP adalah terdakwanya,” urainya.
Diketahui,RDP saat itu digelar dengan semangat mencari solusi atas persoalan investasi PT WMP di Negeri Haya. Salah satu poin yang dibahas adalah bagaimana mengupayakan pembebasan bersyarat terhadap dua warga negeri Haya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian lantaran diduga terlibat dalam aksi pembakaran aset perusahaan WMP.
Disisi lain, rumor bahwa perusahaan dalam berinvestasi di bidang pertambangan mineral pasir Garnet telah melabrak sejumlah ketentuan. Bahkan, pihak perusahaan dituding melakukan pencurian pasir Garnet lantaran ijin yang diterbitkan namun pengambilan pasir sudah dilakukan.
Pantauan media ini, RDP yang digelar tidak berujung pada kesimpulan sebagaimana diharapkan. Meski demikian, DPR akan menindak lanjuti RDP saat itu dengan menerbitkan rekomendasi DPR secara kelembagaan menyikapi dinamika yang muncul akibat investasi PT WMP di Negeri Haya.
“Selanjutnya, hasil RDP ini akan kita pelajari sebelum menerbitkan rekomendasi,” tandas Wakil Ketua DPRD Malteng Arman Mualo yang saat itu bertindak sebagai Pimpinan rapat. (PM-07)













Discussion about this post