LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Ratschap Yarbadang Darwis Renhoran resmi mengukuhkan Ruslan Rettob sebagai Calon Kepala Ohoi Defenitif Ohoi Madwat pada Jumat (22/8/2025).
Prosesi adat berlangsung di Rumah Raja Yarbadang dan ditandai dengan pengambilan sumpah adat sebagai simbol legitimasi kepemimpinan.
Pengukuhan tersebut dihadiri Ketua BSO Ohoi Rat Jafar Ubrusun, Babinsa Ohoi Madwat Sertu Abidin Reninhard, masyarakat Ohoi Madwat, Tetoat, serta para tokoh adat dari sekitar wilayah.
Raja Yarbadang Darwis Renhoran dalam keterangannya menjelaskan bahwa proses pengusulan calon kepala ohoi telah berjalan sekitar empat bulan.
Menurutnya, terdapat dua kandidat yang diajukan yakni Ruslan Rettob dan Saban Rettob. Namun, berdasarkan pertimbangan adat dan hasil rekomendasi BPO serta BSO, keputusan akhirnya jatuh kepada Ruslan Rettob.
“Secara adat, jabatan soa masih melekat pada keluarga Ruslan Rettob. Karena itu, saya menawarkan kepada keluarga besar Saban agar memberikan kesempatan kali ini kepada Ruslan. Mungkin pada periode berikutnya bisa berganti,” ujar Raja Yarbadang.

Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut sesuai mekanisme adat maupun aturan pemerintahan yang berlaku. Bahkan, proses pengukuhan juga didahului dengan sumpah adat sebagaimana diminta sebagian keluarga besar, meski dirinya tidak turut menghadiri prosesi sumpah itu.
“Sebagai Raja, saya tidak bisa menambah atau mengurangi tatanan Hukum Larvul Ngabal. Namun saya menghormati permintaan keluarga. Setelah sumpah adat dilakukan, barulah saya mengukuhkan Ruslan Rettob sebagai calon kepala ohoi,” jelasnya.
Raja Yarbadang juga menyinggung adanya pemasangan tanda larangan (sasi) di Woma Kerkabras sebelum pengukuhan, yang menurutnya berada di luar kewenangan dirinya.
“Hal itu mungkin lebih tepat dijawab oleh Penjabat Kepala Ohoi Madwat,” tambahnya.
Ia berharap dengan pengukuhan ini seluruh masyarakat Ohoi Madwat dapat kembali bersatu.
“Jabatan itu milik Allah SWT. Mari kita saling memaafkan dan tidak lagi memperpanjang persoalan, supaya adat tetap terjaga dan masyarakat bisa hidup rukun,” pungkasnya (PM-Dewi)

Discussion about this post