LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Yayasan Gerakan Maluku Bergizi (GMB) resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak di Kabupaten Maluku Tenggara. Program ini secara resmi dilaunching oleh Bupati Maluku Tenggara, Drs. Hi. M. Thaher Hanubun, dalam sebuah kegiatan yang berlangsung di Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (7/10/2025).
Ketua Yayasan Gerakan Maluku Bergizi, Buyung La Ani, kepada awak media usai peninjauan Bupati ke Dapur MBG mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem pengelolaan dapur yang memenuhi standar keamanan dan kebersihan tinggi.
“Untuk menjamin keamanan dapur MBG, saat ini sudah ada petugas dari TNI yang bertugas di lokasi, dan ke depan kami akan berkoordinasi dengan Polri untuk memperkuat pengamanan,” ujar Buyung.
Dijelaskan, standarisasi dapur terus ditingkatkan, mulai dari pengaturan suhu ruangan, proses pengolahan masakan, hingga sistem pengemasan (packing). Selain itu, perekrutan tenaga kerja juga menjadi perhatian penting.
“Hampir 70 persen tenaga kerja di dapur MBG berasal dari warga Watdek,” ungkapnya.
Buyung juga menuturkan bahwa bahan baku makanan sebagian besar diperoleh dari petani lokal dan pedagang pasar. Langkah ini, menurutnya, menjadi bagian dari upaya mendorong perputaran ekonomi masyarakat setempat.
“Kami ingin agar pertumbuhan ekonomi di daerah ini ikut bergerak. Karena itu, sebanyak mungkin bahan makanan kami beli dari petani dan pasar lokal,” jelasnya.
Selain itu, Ia turut mengapresiasi dukungan kuat Pemerintah Daerah. Sebelum program dijalankan, Dinas Kesehatan telah melakukan pemeriksaan kelayakan higienis terhadap dapur dan proses pengolahan makanan.
“Dukungan dari Dinas Pendidikan juga luar biasa. Mereka membantu melakukan sosialisasi tentang cara mencuci tangan yang benar bagi siswa sebelum menyantap makanan dari program MBG,” tambah Buyung.
Selain di Kabupaten Maluku Tenggara, program MBG juga telah berjalan di Kota Tual, Kabupaten Maluku Tengah, dan Batam. Setiap dapur di daerah tersebut memiliki satu orang ahli gizi untuk memastikan standar gizi makanan selalu terjaga.
Terkait pasokan, Buyung menyebut masih ada kendala terutama dalam ketersediaan buah dan sayuran segar.
“Kita harus mendorong petani lokal agar mampu memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku dari daerah sendiri. Kalau masih bergantung pada pasokan dari Jawa, maka perputaran ekonomi lokal tidak akan optimal,” tegasnya.
Untuk distribusi, saat ini MBG menyiapkan sekitar 3.000 porsi per hari yang dibagikan secara bertahap, tahap pertama sebanyak 1.466 porsi, tahap kedua 1.500, tahap ketiga 2.000, dan tahap keempat mencapai 3.000 porsi.
“Makanan bergizi ini disalurkan setiap hari Senin hingga Jumat dengan menu makanan basah, sementara Sabtu disiapkan makanan kering,” terang Buyung.
Di akhir wawancara, Buyung menyampaikan harapannya agar Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan terus melakukan pendampingan dan evaluasi rutin terhadap dapur MBG.
“Harapan kami, pengawasan rutin dari instansi terkait dapat membantu kami memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan, agar MBG benar-benar menjadi program yang memberikan pelayanan terbaik bagi anak bangsa,” tutupnya.(PM-Dewi)
Discussion about this post