LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun didampingi Wakil Bupati Maluku Tenggara Carlos Viali Rahatoknam bersama Forkopimda bertatap muka dengan kepala Ohoi (Desa) dan Pejabat kepala Ohoi Se-kabupaten Maluku Tenggara,yang berlangsung di Aula Kantor Bupati, Senin (17/3/2025).
Pantauan media ini ratusan kepala Ohoi dan pejabat kepala Ohoi berdesakan memadati aula kantor Bupati untuk bertatap muka langsung dengan Bupati dan wakil Bupati bersama Forkopimda.
Dalam tatap muka tersebut Bupati Thaher mendesak Kejaksaan Negeri Maluku Tenggara untuk menyelidiki alur penggunaan anggaran Rp.8 juta yang digunakan untuk membiayai kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Legislatif Ohoi pada 6 Februari 2025 lalu.
Bupati Thaher mempertegas,baik Penjabat maupun Kepala Ohoi definitif dalam hal pengelolaan keuangan Dana Ohoi semestinya dipergunakan dengan sebaik mungkin sesuai dengan perundangan undangan yang berlaku.
“Yang kemarin menggunakan dana Rp.8 juta per Ohoi itu supaya mempertanggungjawabkan. Habis ini saya akan mintakan, saya sudah sampaikan laporan kepada pak Kajari supaya di selidiki apakah penggunaan uang ini benar atau tidak,” tegasnya.

Dirinya mengatakan bahwa, anggaran fantastis yang hanya digunakan dalam kurun waktu dua hari itu semestinya dipertimbangkan bagi 192 Ohoi di Kabupaten Maluku Tenggara.
“Karena, kalau hanya datang ke Langgur dengan menggunakan uang Rp.8 juta untuk dua orang dalam dua hari, kamu makan emas jadi mahal,” kata Bupati Thaher geram.
Bupati menambahkan bagi hal ini berhubungan dengan efisiensi anggaran sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo sehingga sangat tidak masuk akal dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
“Saya minta kepada saudara-saudara yang menggunakan uang itu untuk dipertanggungjawabkan satu saat,” pintanya.
Kepada para Kepala Ohoi yang dalam posisi sementara menjabat, Bupati Thaher menghimbau untuk tidak berkecil hati apabila terjadi rotasi dan pergantian dikemudian hari
“Nanti besok lusa ada yang diganti dan lainnya harap saudara terima itu sebagai sebuah konsekwensi,” ujarnya.
Bupati juga mengajak seluruh Kepala Ohoi, untuk menyatukan persepsi dan meninggalkan perbedaan untuk menata masa depan Maluku Tenggara dan membangun dari Desa.
“Sekali lagi, bagi teman-teman Ohoi yang kita berbeda, tinggalkan perbedaan itu. Perhatikan kampungnya dengan baik, jangan sampai perbedaan itu lalu kamong (Kalian) seng (tidak ) jaga kampung baik-baik,” tutupnya.(PM-Dewi

Discussion about this post