NAMLEA,POJOKMALUKU.COM – Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka meninjau progres pembangunan Bendungan Wae Apu di Kabupaten Buru, Selasa (14/10/2025).
Wapres bersama rombongan tiba di lokasi proyek strategis nasional tersebut menggunakan tiga helikopter TNI AU sekitar pukul 13.10 WIT dan langsung menuju Menara Pandang Bendungan untuk melihat kondisi terkini area pembangunan.
Dalam rombongan itu turut mendampingi sejumlah pejabat tinggi negara dan daerah, di antaranya Sekretaris Wapres Al Muktabar, Stafsus Wapres Achmad Aditya, Karopers Media dan Informasi Rusmin Nurjadin, Karopam Marsma TNI Ali Sudirman Pasaribu, Ajudan Wapres Kombes Pol Ruruh Wicaksono, serta tiga pejabat daerah dan militer yakni Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, S.H., LL.M, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos., M.M., dan Kapolda Maluku Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si.
Usai melakukan peninjauan dan foto bersama di depan Menara Pandang, Wapres dan rombongan langsung bertolak menuju Bandara Pattimura Ambon menggunakan helikopter yang sama.
Namun menariknya, kunjungan mendadak tersebut menimbulkan tanda tanya publik, khususnya masyarakat Kabupaten Buru, terkait agenda pembahasan Wapres di lokasi serta kapan Bendungan Wae Apu akan diresmikan secara resmi.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Buru, Muhammad Haulussy, saat dikonfirmasi POJOKMALUKI.COM, menyebutkan bahwa kunjungan Wapres bersifat informal tanpa prosesi resmi.
“Tidak ada sambutan, tadi sifatnya hanya kunjungan,” jelas Haulussy singkat.
Meski tanpa seremoni, kunjungan ini tetap menarik perhatian masyarakat setempat. Sejumlah pejabat daerah seperti Bupati Buru Ikram Umasugi, Kajari Buru, dan Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang turut hadir memantau jalannya kegiatan di area bendungan.
Lokasi bendungan sendiri dijaga ketat oleh personel TNI, Polri, dan Paspampres dengan sistem pengamanan berlapis sejak pagi hingga Wapres meninggalkan tempat.
Proyek Bendungan Wae Apu menjadi salah satu infrastruktur vital di Maluku yang ditargetkan mampu memperkuat ketahanan pangan, pengairan pertanian, dan pasokan air baku di Pulau Buru. Meski progres fisiknya terus berjalan, belum ada keterangan resmi kapan proyek tersebut akan diresmikan.(PM-13)
Discussion about this post