LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) , Stepanus Layanan mendesak Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maluku Tenggara untuk menindak secara tegas oknum-oknum tim sukses yang menyebarkan isu sara dan ujaran kebencian saat berkampanye.
Tahapan kampanye Pilkada Kabupaten Maluku Tengara 2024 telah memasuki pekan kedua, sejak 25 September lalu. Sayangnya, dalam kurun waktu 2 pekan terakhir, narasi kampanye tim pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati tertentu telah mengarah ujaran kebencian, isu sarah dan menyerang personal paslon lainnya.
Layanan yang juga Ketua Umum Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malra M.Thaher Hanubun dan Viali Rahantoknam (MTH-VR),dalam kampanye di Kecamatan Kei Besar mengingatkan jajaran Bawaslu Kabupaten Malra menindak tegas oknum tim kampanye yang berupaya memecah belah persatuan warga denga membangun isu SARA, ujaran kebencian dan fitnah.
“Panwascam dan Bawaslu harus tindak tegas orang-orang ini yang menggunakan panggung kampanye menyebarkan isu-isu SARA, isu agama. Karena ini akan memunculkan ketidak harmonisan ditengah masyarakat,” desak Layanan dalam kampanye di Desa Waur Kecamatan Kei Besar
Ia mengingatkan jajaran Pengawas Pilkada untuk secara tegas menindak pihak yang menyebarkan isu SARA, atau menyerang pribadi calon ketika melakukan kampanye.
Ia menyayangkan, penyebaran isu SARA, dan agama bukan lagi sesuatu yang menjadi rahasia. Menurutnya, banyak sumber informasi dan telah diketahui oleh banyak orang sehingga dapat digunakan untuk ditindaklanjuti oleh Bawaslu.
“Jangan Panwascam dan Bawaslu hanya membiarkan persoalan ini yang nantinya akan sangat berdampak. Karena kami disini (Tim Pemenangan MTH-VR) tidak pernah menjatuhkan pihak lain, ataupun memfitnah dan menyebarkan isu-isu tidak benar,” cetusnya.
Layanan menegaskan, momentum kampanye sejatinya digunakan untuk memaparkan visi dan misi serta program dari masing-masing pasangan calon sehingga gambaran masyarakat soal Maluku Tenggara 5 tahun kedepan menjadi lebih baik dan memberikan pilihan saat 27 November 2024 mendatang.
“Kampanye harus jadi panggung pendidikan politik, mengkampanyekan visi dan misi kandidat sehingga masyarakat lebih paham terkait masa depan Maluku Tenggara ketika para calon memimpin nantinya, ” pungkasnya.
(PM-Dewi)
Discussion about this post