JAKARTA,POJOKMALUKU.COM – Suasana hangat penuh tawa, musik, dan aroma masakan khas Maluku mewarnai di Rumah Butik Ronia Hitipeuw Ambon Camp di bilangan Otista 82, Jakarta Timur, Jumat (30/5).
Di tempat itulah, alumni SMP Negeri 4 Ambon angkatan 1982 yang tergabung dalam komunitas Gaba-gaba Styles 82 (GS82) menggelar reuni bertajuk “Bakudapa Bakupolo”.
Bukan sekadar temu kangen, acara ini berubah menjadi etalase budaya Maluku di jantung ibu kota. Dengan nuansa adat yang kental, para alumni hadir bak membawa sepotong Ambon ke Jakarta.
Sebanyak 15 alumni, 2 tamu, dan 7 anggota keluarga tuan rumah berkumpul dalam balutan busana tradisional Maluku Tengah. Para pria gagah dengan baniang dan kebaya dansa, sementara para wanita tampil anggun dalam kebaya putih panjang, cole, cele, dan rok tradisional (nona rok).
Bahkan, figur orang tua dihadirkan dengan busana adat pengantin Maluku lengkap, menambah nuansa sakral dan khidmat pada acara tersebut.
“Ini bukan sekadar reuni, tapi upaya kami untuk menunjukkan bahwa budaya Maluku tetap hidup, bahkan jauh dari tanah kelahiran,” ujar konduktor even, Levina Litaay penuh semangat saat di wawancara POJOKMALUKU.COM,Selasa (2/9/2025).
Tiga Sesi, Satu Ikatan Rasa
Acara dikemas dalam tiga rangkaian utama:
1. Waktu Basnup – Momen santai menyeruput teh sore ditemani kudapan khas Maluku: nasi pulu siram, kue balapis, gogos, pisang asar, hingga klapertaart. Lantunan musik akustik menambah keintiman suasana.
2. Makan Malam Keluarga – Meja panjang penuh hidangan otentik Maluku; mulai dari kohu-kohu, ayam rica, cakalang suwir, tumis bunga pepaya, sampai sajian unik gudangan anggur laut yang didatangkan langsung dari Langgur, Maluku Tenggara.
3. Bakudapa Bakupolo – Malam hiburan yang berpadu antara puisi, musik, dan tarian. Acara ditutup dengan cha-cha, jive, hingga joget bersama, menciptakan atmosfer keakraban yang sulit dilupakan.
Dari Jakarta Menuju Ambon 2026
Selain bernostalgia, pertemuan ini juga menjadi ruang konsolidasi alumni GS82 di Jakarta untuk mematangkan agenda besar: Reuni Akbar 2026 di Ambon.
“Harapan kami, reuni akbar nanti tidak hanya mempertemukan kembali sahabat lama, tapi juga menjadi wadah memperkenalkan budaya Maluku kepada generasi berikutnya,” tambah Levina.
Seluruh momen terekam dalam foto dan video yang langsung dibagikan melalui akun resmi GS82 di Facebook dan Instagram. Respon positif pun mengalir, baik dari alumni di tanah air maupun diaspora Maluku di luar negeri.
Dengan semangat yang berkobar, reuni GS82 di Jakarta ini seakan mengirim pesan jelas, di mana pun berada, identitas Maluku akan selalu hidup dalam kebersamaan.
Dan janji itu pun ditegaskan di akhir acara “Sampai jumpa di Ambon, September 2026!”.(PM-Red)













Discussion about this post