LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 resmi dibuka di Ohoi Wulurat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Jumat (19/9/2025).
Kegiatan yang digagas Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 20 Maluku ini mengangkat tema “Dalam Pesona Budaya dan Sejarah” dan menjadi kali pertama digelar di wilayah tersebut.
Kepala BPK Wilayah 20 Maluku, Dody Wiranto, mengatakan dalam laporannya bahwa, festival ini merupakan bagian dari program kerja tahun 2025 sekaligus pelaksanaan DIPA.
Dikatakan, tujuan utama penyelenggaraan adalah melestarikan Benteng Batu Wulurat sebagai identitas budaya masyarakat Kei Besar, sekaligus mendorong percepatan penetapan benteng sebagai cagar budaya tingkat kabupaten.
“Festival ini bukan hanya seremonial, tetapi ruang untuk masyarakat menghidupkan kembali warisan leluhur,” ungkap Dody.
Benteng Batu Wulurat sendiri telah tercatat sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) sejak 2023. Letaknya yang strategis di daerah 3T dan berbatasan dengan jalur kapal asing membuat situs ini memiliki nilai penting, sekaligus rawan dari pengaruh budaya luar.
“Kita tahu, saat ini anak-anak lebih mengenal K-pop dibanding budaya Maluku. Ini menjadi keprihatinan bersama. Melalui festival, kita ingin memperkuat kembali identitas masyarakat agar tidak tergilas budaya asing,” tegasnya.

Oleh karena itu, Penyelenggaraan festival ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara melalui Dinas Kebudayaan, Kecamatan Kei Besar, TNI-Polri, tokoh adat, tokoh agama, kepala ohoi, hingga seluruh masyarakat Wulurat. Dukungan moral maupun material dari berbagai pihak menjadi kunci suksesnya acara.
Menurut Dody, Wulurat dipilih karena memiliki nilai sejarah sekaligus posisi geopolitik yang penting. Kehadiran pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan disebutnya sebagai bentuk perhatian nyata dalam mengayomi masyarakat di wilayah perbatasan.
Selain itu, Festival ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BPK Wilayah 20 Maluku sepanjang 2025. Sebelumnya telah digelar di Marsela, kemudian akan berlanjut di Masohi, Banda Neira, serta Benteng Nieuw Victoria di Ambon.
“Semua kegiatan ini adalah komitmen pemerintah untuk menaruh perhatian lebih terhadap budaya Maluku,” kata Dody,
Seraya berharap ke depan alokasi anggaran pelestarian budaya semakin besar sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata di 10 kabupaten/kota di Maluku.
“Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 ini saya berharap agar menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan budaya serta memperkenalkan kekayaan sejarah Kei Besar, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,”Tukasnya.(PM-Dewi)

Discussion about this post