LANGGUR,POJOKMALUKU.COM – Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2025 resmi dibuka dengan meriah melalui karnaval budaya yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara, Senin (20/10/2025).
Acara pembukaan berlangsung di halaman Balai Ohoi Langgur dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Maluku Tenggara, Carlos Viali Rahatoknam.
Karnaval budaya ini menjadi pembuka pesta tahunan yang selalu dinantikan masyarakat Malra. Tahun ini, gelaran tersebut tampil lebih semarak dengan keikutsertaan peserta dari berbagai tingkatan pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga SMA/SMK/sederajat se-Kabupaten Maluku Tenggara. Mereka tampil memukau dengan mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Nusantara.
Tak hanya pelajar, peserta dari kategori umum juga turut ambil bagian, mewakili 11 kecamatan se-Kabupaten Maluku Tenggara. Mereka memamerkan pakaian adat khas desa masing-masing, memperkenalkan ikon budaya, serta menampilkan kreativitas unik yang mencerminkan ciri khas Ohoi (desa) mereka. Suasana semakin semarak dengan iringan drumband sekolah-sekolah yang mengiringi parade karnaval.
Wakil Bupati Carlos Viali Rahatoknam membuka kegiatan tersebut dengan membacakan sambutan Bupati Maluku Tenggara, Drs. M. Thaher Hanubun.
Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa FPMK bukan sekadar ajang hiburan atau festival seni, melainkan bagian penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Saya berharap melalui kegiatan ini, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Kepulauan Kei dapat dipromosikan lebih luas dan terus dijaga keberlanjutannya,” ujar Thaher dalam sambutan tertulisnya.
Turut hadir dalam kegiatan pembukaan, Plt. Sekda Maluku Tenggara Bernadus Rettob, Ketua dan Anggota Komisi II DPRD Malra, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Pembukaan ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Wakil Bupati sebagai tanda dimulainya parade budaya.
Karnaval FPMK 2025 diikuti sekitar 50 regu peserta. Rute parade dimulai dari Balai Ohoi Langgur, melewati landmark Kota Langgur, lampu merah, kompleks Perumnas Dinas Pendidikan, lalu kembali ke titik awal di landmark.
Warga tampak antusias memadati sepanjang jalur karnaval untuk menyaksikan kemeriahan dan kekayaan budaya daerah mereka.
Festival Pesona Meti Kei 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan tahunan, tetapi juga simbol persatuan, kebanggaan, dan identitas budaya masyarakat Kei yang terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. (PM-Dewi)













Discussion about this post